Kampus Mengajar Angkatan I (KM 1) adalah program lanjutan dari Program Kampus Mengajar Perintis yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Program ini terbuka untuk semua mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia yang berada di bawah naungan Kemdikbud dari jurusan apa pun (tidak harus keguruan). Temen-temen bisa mengikuti info teraktual tentang Kampus Mengajar di Instagram-nya yaitu @kampusmengajar.
Program KM 1 bertujuan untuk menguatkan pembelajaran tingkat SD di masa pandemi, fokus kegiatannya ada 3, yaitu mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi sekolah & guru. Selama pandemi Covid-19, banyak media yang memberitakan fenomena kesulitan akses pendidikan karena keterbatasan fasilitas dan kondisi. Kemdikbud merespon hal ini salah satunya melalui program KM. Untuk mengundang minat sekaligus mengapresiasi kontribusi mahasiswa yang mau ikut KM, berikut benefit yang ditawarkan Kemdikbud :
1. Konversi SKS
Di akhir penugasan Kampus Mengajar, kita akan dapat nilai akhir kegiatan. Nilai akhir ini pada sebagian kampus bisa digunakan untuk memperbaiki nilai pada mata kuliah tertentu, ada juga yang tidak (kebijakan kampus masing-masing). Kegiatan kampus mengajar angkatan 1 selama 3 bulan tersebut juga bisa dikonversikan sekian SKS untuk menggantikan mata kuliah tertentu, ada juga yang tidak (again, kebijakan kampus masing-masing). Kok tidak bisa dikonversi ke mata kuliah tertentu? Iya, jadi buat teman-teman jurusan tertentu -kalau saya kedokteran gigi- tidak ada mata kuliah yang bisa digantikan oleh kegiatan kampus mengajar ini, jadi untuk menambah pengalaman saja, tapi gak rugi kok karena banyak hal yang bisa dipelajari dari mengikuti program ini. Tapi buat teman-teman di jurusan pendidikan/keguruan, kemungkinan besar kampus mengajar bisa digunakan untuk konversi sks/memperbaiki nilai kuliah ya. Kalau di kampus saya (Unsoed), kampus mengajar bisa dikonversikan untuk SKS KKN dengan melampirkan berkas-berkas pelengkap. Gimana kalau udah KKN? Apakah bisa digunakan untuk memperbaiki nilai KKN? Again and again, komunikasikan ke kampus masing-masing.
2. Potongan UKT maksimal Rp2.400.000 (1 kali/1semester)
Jadi kalau UKT teman-teman lebih dari 2,4 juta, nanti potongan UKT-nya maksimal 2,4 juta itu. Misal, UKT 7 juta, nanti teman-teman tinggal bayar 4,6 juta. Tapi, kalau UKT teman-teman kurang dari 2,4 juta, nanti yang akan dibayarkan oleh Kampus Mengajar hanya sejumlah nominal UKT tersebut, gak ada cashback ya :) Misal, UKT teman-teman 1,5 juta, berarti teman-teman tidak usah bayar UKT lagi dan gak dapat 900 ribu sisanya (2,4 - 1,5 juta). Tapi jangan kaget kalau nanti teman-teman diminta kampus untuk bayar UKT dulu, hal ini bisa terjadi kalau pencairan dana UKT dari Kampus Mengajar melewati tanggal pembayaran UKT di kampus masing-masing. Kemungkinan kampus akan mengarahkan mahasiswa untuk membayar UKT terlebih dahulu, baru ketika dana dari Kemdikbud sudah turun ke kampus, UKT yang sudah dibayarkan akan ditransfer ke rekening mahasiswa. Jadi, koordinasi semuanya memang balik ke kebijakan kampus masing-masing.
3. Insentif per bulan Rp1.200.000 (awal pengumuman insentif Rp700.000, namun dinaikkan)
Penyaluran insentif nanti akan diberikan langsung ke rekening atas nama mahasiswa, nomor rekening ini di-input sendiri oleh mahasiswa di akun MBKM, jadi jangan sampai salah input. Rekening mahasiswa KM 1 saat itu harus BRI dan harus atas nama mahasiswa yang bersangkutan.
4. Sertifikat keikutsertaan
Untuk sertif ini saya juga belum tahu apakah akan diberikan melalui akun MBKM juga, karena sertifikat saya juga belum keluar.
Biar lebih rapih, saya akan sharing kegiatan sesuai timeline KM 1 yaa, berikut timeline-nya :
1. Pembukaan pendaftaran: 9-21 Februari 2021 Meski terbuka untuk seluruh mahasiswa dari PTN/PTS se-Indonesia, ada syarat awal yang harus terpenuhi yaitu pendaftar bukan merupakan peserta KM Perintis dan minimal harus sudah semester 5. Berdasarkan postingan feed official @kampusmengajar, pendaftar KM 1 adalah sebanyak 36.000 lebih. Pendaftaran dilakukan oleh mahasiswa melalui akun MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), gimana cara daftar akunnya? Caranya bisa dilihat di halaman agak akhir dari berkas ini
Nantinya melalui akun MBKM, kita harus melengkapi berkas-berkas untuk diseleksi oleh panitia pusat, berkasnya meliputi :
a. Transkrip nilai hingga minimal semester 5 (IPK)
b. Sertifikat/Surat Keterangan mengikuti organisasi
c. Sertifikat mengikuti kegiatan mengajar
d. Surat rekomendasi (dari dekan/wakil dekan)
Untuk poin b dan c sifatnya dianjurkan/diutamakan punya, jadi kalau tidak punya juga tetap bisa mendaftar. Di akun MBKM, mahasiswa juga diharuskan mengisi identitas diri termasuk alamat domisili. Setelah itu, mahasiswa harus memilih 3 SD di pilihan 1,2,3 sesuai dengan SD yang ditargetkan Kemdikbud saat itu (ada filenya dari panitia). Kriteria SD mitra Kampus Mengajar adalah SD yang berada di daerah 3T (tapi ada juga yang tidak di 3T) dan memiliki akreditasi maksimal B. Temen-temen harus hati-hati saat memilih SD, pastikan pilihan 1 itu paling dekat dengan domisili, cek kode SD dan cocokkan dengan ketersediaan list nama SD, jangan sampai salah sekolah. Pengalaman saya dan beberapa mahasiswa KM lain, kami salah pilih SD karena kami kira SD-nya dekat dari rumah, tapi ternyata SD yang dimaksudkan KM itu jauh, kok bisa salah? Iya, soalnya nama SD yang didekat rumah dengan SD yang jauh itu sama persis, di sistem MBKM hanya tertera nama SD-nya saja, tidak ada nama kecamatan/kabupaten di belakangnya. Tapi sekarang di KM 2 katanya udah bener-bener ditentukan oleh panitia melalui sistem MBKM, cmiiw.
2. Pengumuman seleksi tahap 1: 26 Februari 2021
Seleksi mahasiswanya itu ada 2, seleksi berkas dan seleksi melalui survey Kebhinekaan. Pengumuman seleksi bisa dilihat di akun MBKM. Mahasiswa yang lolos seleksi berkas, nanti lanjut harus mengisi survey Kebhinekaan, jangan sampai lupa ya soalnya ada temen saya yang lolos berkas tapi lupa ngisi survey, udah menghubungi panitia tapi tidak ada toleransi, alhasil gak lolos seleksi akhir. Setelah diseleksi berkas dan survey, mahasiswa yang lolos KM 1 mencapai kurang lebih 15.000 mahasiswa. Kira-kira yang tidak lolos karena faktor apa ya? Ini pendapat pribadi saya, mungkin karena faktor berkas lebih 'berat', maksudnya mahasiswa lain punya IPK yang lebih tinggi, sertifikat lebih banyak, atau faktor lainnya. Btw, survey Kebhinekaan itu gimana sih? Survey-nya itu lewat Google Form, pertanyaannya seputar nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari tapi seinget saya yang paling banyak itu soal tentang toleransi antarumat beragama. Contoh soalnya gini :
"Jika ada teman Anda menganggap dia paling benar dalam beragama, bagaimana Anda menyikapinya?"
Nanti ada opsi pilgan buat jawabnya dan opsinya itu gak sejelas 2+2=4, opsinya kayak bener semua gitu :)
Pengumuman lolos di akun MBKM, maaf agak lebay ada stikernya xD
Mahasiswa yang lolos seleksi akhir kemudian melanjutkan kegiatan ke pembekalan. Sebelum turun ke lapangan, mahasiswa dibekali materi-materi seputar adaptasi pembelajaran di Indonesia, apa target capaian Kemdikbud untuk siswa SD, bagaimana kondisi pendidikan beberapa SD di Indonesia, bagaimana cara mengajar siswa tapi mengasyikkan, dan banyak lagi (list materinya ada di berkas di atas tadi). Saat pembekalan, mahasiswa diarahkan untuk mengisi pretest, posttest, dan penugasan terkait materi yang sudah disampaikan. Semua ini dilakukan melalui akun MBKM. Saat pembekalan ini, mahasiswa juga disambut baik oleh Pak Mendikbud Nadiem Makarim, termasuk jajaran petinggi Kemdikbud yang lain. Temen-temen bisa lihat di YouTube Kemdikbud kalau penasaran hehehe.
Selama penugasan di Kampus Mengajar, mahasiswa akan didampingi oleh satu DPL (dosen pembimbing lapangan) yang berasal dari perguruan tinggi di Indonesia, bisa berasal dari PT yang sama dengan kita, bisa juga tidak. Satu DPL akan membimbing satu kelompok mahasiswa KM, kelompok ini tentunya berisi mahasiswa yang ditugaskan dalam satu SD yang sama. Jumlah anggota kelompok per SD bisa beda-beda, misalkan di kelompok saya ada 7 mahasiswa, kelompok lain ada yang 6, ada yang 3.
Mahasiswa tidak langsung berkegiatan di SD, kita terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak dinas pendidikan setempat (kabupaten/kota) dan tentunya komunikasi juga dengan pihak sekolah tujuan setelah mendapat surat tugas dari dinas pendidikan. Koordinasi ini dilaksanakan pada minggu awal penugasan dan wajib dilaporkan melalui pembuatan Laporan Awal, nantinya laporan ini di-submit di akun MBKM.
Untuk mekanisme kegiatan di masing-masing SD harus disesuaikan dengan kondisi sekolah, mahasiswa harus selalu berkoordinasi terkait program kerja yang akan dilakukan, juga harus sigap jika pihak sekolah membutuhkan bantuan adaptasi teknologi/administrasi. Saat menjalani penugasan, mahasiswa diwajibkan mengisi logbook setiap kali melaksanakan kegiatan di akun MBKM. Apakah mengisi logbook wajib setiap hari? Tidak, hanya saat melaksanakan kegiatan. Tapi bagaimana jika jadwalnya mahasiswa berkegiatan di Kampus Mengajar tapi bertepatan dengan jadwal perkuliahan? Kalau demikian, mahasiswa harus mencari kegiatan lain di hari itu seperti berkoordinasi dengan rekan yang berangkat dan bertanya apakah butuh bantuan sesuatu, bisa juga merancang media pembelajaran apabila guru tidak bisa mengisi kelas, disesuaikan saja dengan kreativitas mahasiswa. Nantinya setiap akhir pekan, mahasiswa harus submit Laporan Mingguan serta ada monev mingguan bersama DPL. Di monev ini, DPL akan menanyakan kegiatan selama sepekan, apakah ada kendala? Bagaimana komunikasi dengan guru dan sekolah? Monev ini dilaksanakan secara virtual karena DPL bisa saja di daerah yang jauh dari tempat penugasan mahasiswa bimbingannya.
Seperti yang disebutkan di awal, fokus kegiatan KM 1 ada 3, yaitu mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi sekolah & guru. Berikut penjabaran untuk masing-masing kegiatannya :
a. Mengajar
Di SD tempat saya mengajar, KBM (kegiatan belajar-mengajar) dilaksanakan sepenuhnya offline/luring (luar jaringan) alias benar-benar datang ke sekolah. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dari siswa yang tidak semuanya memungkinkan ikut KBM daring (dalam jaringan). Namun, KBM sudah disesuaikan dengan arahan Kemdikbud yaitu pembelajaran luring dilaksanakan maksimal 1 jam dengan menerapkan prokes pencegahan penularan Covid-19. Sebagai mahasiswi kedokteran gigi semester 6, saat itu perkuliahan saya banyak diisi dengan jadwal praktikum, tutorial/diskusi, kuliah umum yang harus on cam di virtual meeting. Hampir semua kelas dijadwalkan pagi, padahal jadwal mengajar saya juga pagi. Gimana dong? Awalnya saya hampir mengundurkan diri dari KM 1 karena jarak sekolah dengan rumah sekitar 50 menit (akibat salah input SD tujuan hahaha), belum lagi kuliahnya hampir semua harus on cam dan jadwalnya pagi. Tapi, alhamdulillah setelah saya komunikasikan ke DPL dan rekan sekelompok, kondisi saya dimaklumi dan didukung agar tidak jadi mengundurkan diri. Terima kasih banyak Pak Bowo, Rizqi, Pije, Yaman, Sholihah, Tiyas, dan Mbak Tia :)
Saat berkegiatan, mahasiswa kelompok kami dibagi ke kelas-kelas untuk mendampingi 1 guru kelas, saya mendapat bagian mengajar di kelas 1 bersama 1 rekan saya.
Tantangan mengajar siswa kelas 1 tentunya karena usia mereka masih suka bermain dan sangat aktif, jadi mengarahkan siswa agar fokus di kelas butuh tenaga ekstra. Beberapa siswa juga belum lancar membaca/menulis/menghitung dan jangan kaget kalau ada yang tidak hafal abjad huruf, mahasiswa harus sabar membimbing adek-adek siswa dan harus pintar membujuk mereka agar mau mengikuti kelas dengan baik. Jadi, arahan dari Panitia Kampus Mengajar, mahasiswa disarankan tidak mengajar secara langsung tanpa sepengetahuan guru kelas karena bagaimana pun mahasiswa belum setingkat guru yang secara profesi sudah kompeten dan berkapasitas. Segala sesuatu harus seizin guru kelas, termasuk kalau teman-teman mau bikin kegiatan seperti membuat kerajinan tangan, belajar di luar ruang kelas, atau kegiatan lainnya. Berikut beberapa dokumentasi kegiatannya! ^^
Kami membuat dan bermain kincir angin kertas di luar ruangan sekolah sekaligus belajar tenaga angin di alam (kiri); Belajar bagian tumbuhan sekaligus berkreasi dengan membuat pohon warna (kanan)
Suasana pembelajaran di kelas bersama guru kelas
Pendampingan belajar siswa di kelas
Melatih mental siswa untuk berani berpendapat di kelas dengan memberikan reward
b. Membantu adaptasi teknologi
Kegiatan ini dilaksanakan karena tidak semua guru akrab dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini. Padahal, di masa pandemi, sebisa mungkin semua kegiatan dilaksanakan secara daring. Di sini, peran mahasiswa adalah mengenalkan media daring penunjang kegiatan sekolah seperti Google Classroom, Google Form, Google Meeting, Zoom, dan pembelajaran dari video YouTube menggunakan LCD Projector di kelas.
c. Membantu administrasi sekolah & guru
Kegiatan membantu administrasi ini sifatnya tentatif, sesuai kebutuhan sekolah dan guru. Misalkan, guru membutuhkan latihan soal untuk siswa di rumah, mahasiswa bisa membuatkan latihan soal tersebut dan mencetaknya. Bisa juga seperti membuatkan website sekolah, gunanya adalah untuk membagikan informasi sekolah dengan lebih terstruktur. Mahasiswa juga bisa mengikutsertakan siswa untuk ikut lomba tertentu, ini juga termasuk membantu administrasi sekolah dengan menyiapkan pendaftaran lomba, melatih siswa sebelum lomba, dan membantu submit karya siswa ke panitia lomba. Kegiatan membantu administrasi guru contohnya membantu input data rapor siswa.
Ini foto saat kami menyiapkan video lomba mendongeng siswa, bisa dicek video lombanya di akun Instagram kami @sdnktg01
Foto saat input data rapor siswa
d. KegiatanTambahan
Ini adalah program di luar 3 fokus kegiatan KM 1, program ditambahkan sesuai dengan arahan DPL atau kondisi sekolah. Kalau kami dulu diarahkan untuk membiasakan protokol kesehatan di sekolah, karena saya juga dari jurusan kesehatan, saya menambahkan kegiatan yaitu membiasakan hidup bersih dan sehat dimulai di lingkungan kelas.
Penarikan mahasiswa ini menandakan bahwa penugasan Kampus Mengajar sudah selesai. Meski tidak ada seremonial untuk penutupan KM 1 dari panitia pusat, mahasiswa bisa berinisiatif sendiri mengadakan syukuran sekaligus penutupan kegiatan di SD masing-masing. Setelah penugasan selesai, mahasiswa diwajibkan membuat Laporan Akhir. Di laporan ini, mahasiswa dapat menjabarkan kondisi masing-masing SD tempatnya bertugas, pelaporan ini tentunya akan membantu pemerintah dalam mengetahui keadaan pendidikan SD di seluruh pelosok Indonesia. Anyway, sebelum menyelesaikan tugas, kami memberitahu siswa kalau semester depan sudah tidak mengajar lagi di sekolah. Terharu nih dapat kenang-kenangan surat dari siswa ㅠㅠ
Begitulah 'sekilas' tentang pengalaman saya saat ikut Kampus Mengajar Angkatan 1. Feel free to ask, bagi teman-teman pembaca yang juga ikut KM 1 bisa nih sharing pengalaman di komentar. Anyway, to get fast response you can contact me via email (alyaghinarsyd@gmail.com) or Instagram di @alyarosyada_
Terima kasih sudah berkunjung ^^
See you in the next story!